RGB vs CMYK - Pengertian, Perbedaan, dan Fungsi - Ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai profesi sebagai desain grafis, salah satunya adalah pewarnaan. Warna adalah salah satu elemen yang sangat penting dari sebuah karya digital.
Dalam dunia desain grafis, terdapat dua jenis warna yang paling banyak digunakan, yaitu RGB dan CMYK. Lantas apa sih yang dimaksud dengan RGB dan CMYK? Perbedaannya apa saja? Cara penggunaannya bagaimana?
Pengertian RGB dan CMYK
RGB
Warna RGB |
RGB adalah singkatan dari Red, Green, Blue. Secara sederhana, merah, hijau, dan biru adalah warna dasar utama yang dapat digabungkan untuk menghasilkan warna lain. Jadi beberapa warna yang sering kamu lihat di perangkat teknologi sebenarnya penggabungan dari ketiga warna ini.
RGB biasa juga disebut dengan warna additive yang berasal dari pantulan cahaya. Penggabungan dari ketiga warna tersebut akan menghasilkan warna putih atau terang.
Selain desain grafis, RGB juga banyak digunakan di perangkat teknologi seperti smartphone, desktop, dan televisi. Alasannya karena RGB memiliki tingkat akurasi warna yang jauh lebih luas dibandingkan CMYK.
Bahkan menurut Tech Tems, jumlah warna yang dapat dihasilkan RGB mencapai 16.777.216 warna. Namun karena keterbatasan penglihatan, mata manusia hanya dapat mengenali 7 juta warna.
Warna | HEX | RGB | CMYK |
---|---|---|---|
Red | #ff0000 | 255, 0, 0 | 0%, 100%, 100%, 0% |
Green | #008000 | 0, 128, 0 | 100%, 0%, 100%, 50% |
Blue | #0000ff | 0, 0, 255 | 100%, 100%, 0%, 0%. |
CMYK
Warna CMYK |
Jika RGB memiliki tiga warna dasar, berbeda dengan CMYK yang memiliki empat warna dasar yaitu Cyan, Magenta, Yellow, Key. Kata key yang ada sebenarnya kata lain dari hitam yang menjadi kunci hasil penggabungan warna.
Mode warna ini banyak digunakan untuk mencetak desain agar berbentuk fisik. Contohnya, saat membuat sebuah desain menggunakan Photoshop, maka warna yang digunakan adalah RGB. Setelah dicetak, RGB akan dikonversi secara otomatis oleh printer menjadi CMYK.
Adapun warna hitam yang dijadikan sebagai kunci berperan untuk mengatur tingkat kecerahan dan kegelapan (opacity) warna yang dihasilkan dari cyan, magenta, dan yellow. Semakin banyak unsur hitam yang diberikan, semakin gelap pula hasil yang ada.
Warna | HEX | RGB | CMYK |
---|---|---|---|
Cyan | #00ffff | 0, 255, 255 | 100%, 0%, 0%, 0% |
Magenta | #ff00ff | 255, 0, 255 | 0%, 100%, 0%, 0% |
Yellow | #ffff00 | 255, 255, 0 | 0%, 0%, 100%, 0% |
Key / Black | #000000 | 0, 0, 0 | 0%, 0%, 0%, 100%. |
Lebih Baik Mana, RGB atau CMYK?
Mungkin inilah pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Lebih baik mana, RGB atau CMYK? Penggunaannya dalam hal apa? Jawabannya ya tergantung. RGB untuk proses desain dan editing, CMYK untuk proses printing.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah contoh penggunaan warna RGB dan CMYK dalam kehidupan sehari-hari:
RGB
- Aplikasi
- Website
- Gambar atau Foto
- Video
- dll.
CMYK
- Poster
- Brosur
- Baliho
- Album foto
- Desain kaos
- dll.
Cara Mencari Kode RGB dan CMYK Warna
Ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengetahui kode dari sebuah warna, salah satunya adalah tools milik Google. Untuk menggunakan tools tersebut, Anda hanya perlu mencari dengan kata kunci "Kode HTML (warna target)?"
Setelah mencari, Google akan memberikan data dari warna yang dicari sebelumnya, seperti HEX, RGB, CMYK, HSV, dan HSL. Berikut adalah tampilan selengkapnya:
Sumber: Google |
Penutup
Warna telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi setiap umat manusia. Warna tersebut berguna untuk membuat suatu objek menjadi lebih hidup. Apa yang terjadi jika dunia ini hanya tentang hitam dan putih?
Sama halnya dengan dunia desain grafis, pengguna juga bisa menggunakan warna sesuka hati dengan HEX, RGB, CMYK, HSV, dan HSL. Semua komponen tersebut telah diatur sedemikian rupa agar tingkat akurasi warna juga lebih tinggi.
Cukup sekian artikel tentang RGB vs CMYK - Pengertian, Perbedaan, dan Fungsi ini, Terima kasih.